Di
dalam Ilmu Ukur Analitik Ruang, garis lurus dinyatakan sebagai perpotongan 2
buah bidang rata yang tidak sejajar. Kita dapat pula menyatakan suatu garis
lurus sebagai perpotongan sebarang dua bidang rata yang melalui garis lurus
tersebut.
Misalnya,
Garis lurus g adalah perpotongan bidang rata V1
= A1x + B1y
+ C1z + D1 = 0 dan V2 = A2x + B2y
+ C2z + D2 = 0, maka persamaan garis lurus g dapat ditulis:
Contoh Soal: x - 2y + z = 1 dan 3x - y + 5z = 8 adalah persamaan-persamaan
garis lurus yang merupakan perpotongan bidang-bidang x - 2y + z = 1 dan 3x – y + 5z = 8.
Untuk menentukan vektor arah dari garis lurus
perpotongan dua buah bidang rata, kita perhatikan gambar berikut:
Maka
n1= [A1, B1, C1], n2 =
[A2, B2, C2],
Jelas bahwa n1 x n2 = a merupakan vektor arah dari garis g.
di mana untuk mudah mengingatnya, kita tulis sebagai berikut:
sebarang titik pada garis lurus. Untuk itu
(biasanya) kita ambil titik potong dengan bidang berkoordinat, misalnya, XOY ® z = 0, diperoleh
A1x + B1y + D1
= 0
A2x
+ B2y + D2 = 0
Yang bila diselesaikan diperoleh:
Pembahasan:
Garis lurus x - 2y +
z = 1, 3x - y + 5z = 8 mempunyai vektor arah:
Titik yang melalui garis lurus yang merupakan perpotongan ke-2 bidang
rata V1 dan V2 adalah (3, 1, 0), sehingga persamaannya
dapat ditulis: [x, y, z] = [3, 1, 0] + l [-9, -2, 5].
Daftar Pustaka
Suryadi H.S, D. 1984. Serial Matematika dan Komputer Aski Teori dan Soal ILMU UKUR ANALITIK RUANG. Jakarta : Ghalia Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar